A Pengertian puisi Arab (Syi'ir) Puisi adalah jenis sastra yang bentuknya dipilih dan ditata dengan cermat sehingga mampu mempertajam kesadaran orang akan suatu pengalaman dan membangkitkan tangapan khusus lewat bunyi, irama dan makna khusus. Puisi mencakup satuan yang kecil seperti sajak, pantun dan balada.[3]
90 Buku Guru Kelas VII SMPMTs 2 Indikator Indikator yang akan dicapai pada tiap bagian dicontohkan berikut. dapat dibuat indikator lain Bagian A Mengidentiikasi informasi pesan, rima, dan pilihan kata dari puisi rakyat pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat yang dibaca dan didengar . Indikator • menyimpulkan ciri umum puisi rakyat pantun, syair, dan gurindam pada teks yang dibacadidengar. • Membandingkan persamaan dan perbedaan struktur pantun, syair, dan gurindam pada teks yang dibacadidengar. • Mendatar kata kalimat yang digunakan pada puisi rakyat pada teks yang dibacadidengar. Bagian B Menyimpulkan isi puisi rakyat pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat yang disajikan dalam bentuk tulis Indikator • Menyimpulkan isi pantun • Menyimpulkan isi syair • Menyimpulkan isi gurindam Bagian C Menelaah struktur dan kebahasaan puisi rakyat pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat yang dibaca dan didengar . Indikator • Menyimpulkan variasi pola pengembangan isi pantun • menyimpulkan prinsip penggunaan kata kalimat pada pantun • melengkapi puisi rakyat pantun sesuai struktur dan kaidah bahasa serta menelaahnya • memvariasikan beragam pola pengembangan puisi rakyat berupa pantun • mengomentari puisi rakyat dari segi struktur dan bahasa • memperbaiki kesalahan dari segi isi, syarat pantun, penggunaan kata, kalimat, ejaan dan tanda baca 91 Bahasa Indonesia Bagian D Mengungkapkan gagasan, perasaan, pesan dalam bentuk puisi rakyat secara lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur, rima, dan penggunaan bahasa Indikator • menulis puisi rakyat dengan memperhatikan pilihan kata, kelengkapan struktur, dan kaidah puisi rakyat pantun • menyajikan syair dan gurindam dalam bentuk musikalisasi • menyajikan pantun dalam bentuk berbalas pantun 3 Pemilihan Tema Tema yang dipilih pada unit puisi rakyat ini adalah nilai-nilai luhur yang diwariskan leluhur bangsa Indonesia. Tema kearifan, keadilan, kejujuran, kepedulian gotong royong, kerja keras perlu ditumbuhkan secara terus- menerus. Dalam upaya menumbuhkan sikap kepedulian terhadap lingkungan sekitar, kedekatan dengan orang-orang tercinta, dan menumbuhkan rasa empati sosial dengan penagmatan berbagai fenomena. 4 Aspek kebahasaan yang dilatihkan Bekal yang diperlukan siswa untuk membuat puisi rakyat adalah memahami prinsip penggunaan dan keterampilan bagian-bagain kompetensi. Pada unit ini siswa berlatih menggunakan kata benda, kata sifat, keterangan tempat, kata depan, sinonim kata, kalimat rincian, kalimat bermajas 5 Materi Materi untuk tiap kegiatan diuraikan berikut. Pengetahuan Kegiatan A dan B Pengertian puisi rakyat Jenis puisi rakyat Tujuan komunikasi puisi rakyat Persamaan dan perbedaan puisi rakyat syair, gurindam, pantun Kata berima pada puisi rakyat Makna kata ungkapan pada puisi rakyat Keterampilan Memahami isi puisi rakyat syair, gurindam, pantun Praktik memahami isi puisi rakyat menjawab pertanyaan hal yang dideskripsikan, apa saja informasi rincian 92 Buku Guru Kelas VII SMPMTs Kegiatan C Pengetahuan Struktur puisi rakyat Karakteristik tiap bagian puisi rakyat Contoh cara melengkapi puisi rakyat Contoh variasi puisi rakyat dari segi kalimat yang digunakan Contoh penggunaan kata kalimat pada puisi rakyat pantun Keterampilan Praktik menelaah struktur puisi rakyat Praktik melengkapi struktur puisi rakyat melengkapi bagian identiikasi gambaran umum, deskripsi bagian Praktik memvariasikan beragam puisi rakyat pantun Praktik membuat telaah ketepatan struktur, syarat pantun, dan penggunaan bahasa pada puisi rakyat Kegiatan D Pengetahuan Contoh langkah penyusunan puisi rakyat Contoh variasi sampiran pantun dengan beragam tema Contoh variasi isi pantun dengan beragam tema Keterampilan Praktik menulis puisi rakyat dari objek sekitar yang diamati Praktik menyunting dan memperbaiki puisi rakyat yang dibuat 6 Sikap yang ditumbuhkan Sikap utama yang ditumbuhkan pada pembelajaran unit ini adalah sikap peduli, Jujur berkarya, tanggung jawab, toleran dan kerjasama , proaktif, dan kreatif. Kepedulian dapat ditumbuhkan melalui penggalian masalah di sekitar untuk dijadikan pantun. Kreativitas dilatihkan pada berbagai latihan memvariasikan pantun dari berbagai aspek. 7 Alokasi waktu dan kegiatan Pembelajaran Alokasi waktu untuk menyelesaikan unit 5 adalah sekitar 3 minggu 3x 6 jp atau 4 minggu 4x6 jp. Rincian waktu untuk tiap kegiatan tidak harus sama. Kegiatan siklus 1 kegiatan A dan B memerlukan waktu yang lebih pendek daripada siklus 2 kegiatan C dan D. 93 Bahasa Indonesia Kegiatan Pembelajaran Berikut ini dicontohkan kegiatan pembelajaran aktif untuk membelajarkan unit ini. Kegiatan pembelajaran dapat divariasikan dengan model kegiatan pembelajaran yang lain. Pendahuluan • Guru bertanya-jawab tentang kaitan isi puisi rakyat yang monumental misal Gurindam Duabelas Raja Ali Haji, Syair Perahu dan Hamzah Fansuri dengan masalah-masalah sikap generasi muda masa kini. Guru bisa mengutip beberapa nilai penting yang sangat relevan untuk kehidupan masa kini. Misalnya, nilai kejujuran dan pantang menyerah yang ada pada puisi rakyat. Siswa secara berantai membaca nilai-nilai pada puisi rakyat tersebut sambil mengamati gambar slide hilangnya kejujuran dan sikap pantang menyerah dalam masyarakt kita. Siswa disadarkan adanya nilai-nilai luhur pada puisi rakyat yang ditinggalkan nenek moyang bangsa Indonesia. • Membacakan masalah-masalah pada berita masa yang bertentangan dengan nilai-nilai pada Gurindam Dua belas atau Syair Perahu. • Mengungkapkan kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai. • Membangun konpuisi rakyat untuk menumbuhkan sikap yang telah dirancang pada KD 2. Kegiatan Inti Satu unit dibagi empat bagian besar kegiatan. Bagian A bertujuan siswa dapat mengenali ciri umum teks dari segi topik yang dibahas, isi, dan aspek kebahasaan. Bagian A membekali siswa untuk memiliki pengetahuan ciri umum teks dari segi isi, tujuan komunikasi, dan aspek kebahasaan. Pada bagian B siswa berlatih membaca pemahamanmenyimak. Pada kegiatan ini diharapkan siswa memiliki strategi untuk menemukan isi teks yang dibaca atau yang didengar. Bagian C memfasilitasi siswa untuk menelaah struktur dan aspek kebahasaan teks sebagai bekal membuat teks. Bekal tersebut dipraktikkan untuk mengurutkan teks dan melengkapi kata kalimat paragraf pada teks yang dirumpangkan. Pada bagian C siswa juga praktik memvariasikan kata kalimat paragraf. Praktik menentukan kesalahan dan memperbaiki kesalahan juga dilatihkan pada kegiatan bagian C buku siswa. Bagian D pada buku siswa berisi kegiatan menghasilkan teks secara mandiri baik lisan maupun tulisan dalam berbagai konteks. Contoh kegiatan dengan menggunakan buku siswa kelas 7 unit 5 dicontohkan berikut. 94 Buku Guru Kelas VII SMPMTs Bagian A dan B Telaah Model Telaah model secara umum diberikan pada tahap pertama kegiatan siswa. Model puisi rakyat dapat diambil dari penggunaan otentik dari media massa cetak dan elektronik atau penggunaan di masyarakat yang tidak terpublikasi. Model puisi rakyat juga dapat dikembangkan oleh penulis. Pada kegiatan ini, pendekatan saintiik dapat diterapkan untuk mendekonstruksi model puisi rakyat. Model puisi rakyat dapat diberikan lebih dari satu, termasuk untuk latihan analisis model. Kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintiik dilakukan dengan langkah berikut. Bagian unit KD Kegiatan Waktu Bagian A dan B dekonstruksi Membaca contoh beragam gurindam, syair, pantun Menanya tentang puisi rakyat Berdiskusi ciri umum puisi rakyat, menentukan persamaan dan perbedaan pantun, syair, dan gurindam 3 jp Membaca mendengar puisi rakyat Menamya Isi pesan dalam puisi rakyat Membaca dan menyanyikan puisi rakyat Bermain untuk mengenali isi puisi rakyat 2 jp Kegiatan pada bagian A dan B ini bisa dirancang menjadi tiga pertemuan atau dua pertemuan. Buku siswa yang digunakan pada unit 5 bagian A dan B. Bagian C Mencermati dan Melengkapi Struktur Kebahasaan Bagain ini disebut kegiatan prakonstruksi, yaitu kegiatan mencermati bagian-bagian struktur dan kebahasaan puisi rakyat sebagai bekal menyusun bagian-bagian puisi rakyat. Pada tahap ini siswa dilatih secara terbimbing untuk menciptakan bagian-bagian puisi rakyat. Pada tahap prakontruksi ini siswa 95 Bahasa Indonesia mengamati rincian struktur puisi rakyat dengan karakteristiknya dan membandingkan beragam variasi bagian-bagian puisi rakyat. Kegiatan tersebut dilakukan untuk membekali siswa dalam mengurutkan puisi rakyat, melengkapi bagian puisi rakyat yang rumpang, dan menelaah kesalahan puisi rakyat dari segi struktur, isi, bahasa, dan tanda baca mekanik. Tahap prakonstruksi ini ibarat sebelum bermain sepakbola, guru melatih siswa berlari, membawa bola, atau menendang bola. Kompetensi berbahasa membutuhkan latihan menggunakan kata dan menyusun kalimat yang khas untuk puisi rakyat tertentu. Pada tahap prakonstruksi ini siswa juga dilatih mengurutkan puisi rakyat , memvariasikan bagian-bagian puisi rakyat , melengkapi. Selain itu, pada kegiatan prakonstruksi ini siswa dilatih menelaah dan memperbaiki puisi rakyat dari segi isi, kaidah kata kalimat, atau penggunaan konjungsi pada puisi rakyat . Agar mampu melakukan tahapan prakonstruksi, siswa perlu dibekali pengetahuan tentang struktur, ciri-ciri tiap bagian pada struktur puisi rakyat, dan pengetahuan tentang prinsip penggunaan kata kalimat pengembangan isi pada puisi rakyat . Pada tahap prakonstruksi siswa juga dibekali keterampilan memilih kata, menyusun kalimat, dan menyusun paragraf, dan menyusun bagian-bagian puisi rakyat. Pada tahap ini siswa dilatih menelaah bagian-bagian struktur puisi rakyat, contoh-contoh variasi bagian-bagian puisi rakyat, cara melanjutkan, dan menyunting puisi rakyat. Materi Pengetahuan Struktur puisi rakyat struktur gurindam, syair, dan pantun Contoh variasi pantun dari segi jenis kalimat, pola penyajian kalimat pada larik Contoh variasi pengembangan isi Contoh beragam kata berima pada sampiran dan isi Prinsip mengurutkan puisi rakyat Prinsip melengkapi puisi rakyat Prinsip mengembangkan puisi rakyat Prinsip menggunakan kata kalimat pada puisi rakyat 96 Buku Guru Kelas VII SMPMTs Keterampilan Praktik mengurutkan bagian puisi rakyat Praktik melengkapi unsur-unsur puisi rakyat Praktik menyusun bagian-bagian puisi rakyat Praktik menyunting Sikap yang ditumbuhkan Jujur berkarya Tanggung jawab Contoh kegiatan bagian C Bagian unit KD Kegiatan Waktu Bagian D konstruksi Mengamati beragam pantun Mempertanyakan struktur umum pantun persamaan dan perbedaan pantun 2 jp Menggali informasi membaca contoh telaah beragam pola pengembangan dari buku siswa atau sumber lain Mengelompokkan pantun dari segi pola penyajian kalimat menjadi larik-larik pantun Latihan membuat telaah pola penyajian berdasarkan contoh Berdiskusi pola penyajian pantun, contoh hasil telaah struktur pantun Menyajikan hasil Mengamati potongan-potongan pantun bagian struktur yang acak dan belum lengkap Mempertanyakan cara mengurutkan dan melengkapi Menggali informasi membaca contoh cara melengkapi dan cara mengurutkan Memresentasikan hasil mengurutkan dan melengkapi 2 jp 97 Bahasa Indonesia Membaca dan mengamati contoh kesalahan penggunaan kata, kalimat pada pantun Berdiskusi alasan kesalahan Bermain memperbaiki kesalahan 2 jp Mengamati kata-kata kunci Mempertanyakan bagimana cara membuat menjadi pantun Menggali informasi Membaca contoh cara mengembangkan puisi rakyat dari kata kunci Berdiskusi mengembangkan Mengomunikasikan hasil 2 jp Kegiatan pada bagian B ini bisa dirancang menjadi tiga pertemuan atau dua pertemuan. Buku siswa yang digunakan pada unit 5 bagian A. Latihan yang digunakan untuk mencapai indikator adalah latihan dan seterusnya. Tahap D Menyajikan Puisi rakyat dalam Bentuk Musikalisasi Puisi Rakyat dan Berbalas Pantun Bagian akhir konstruksi adalah berisi panduan, tugas, dan latihan menyusun puisi rakyat secara mandiri. Guru sebagai fasilitator. Tugas dan latihan bersifat otentik dan menarik. Tugas menulis puisi rakyat atau menyajikan secara lisan dipilih sesuai dengan konpuisi rakyat kehidupan siswa. Tugas menulis dilakukan secara bertahap mulai memilih ide, merencanakan kerangka, mengembangkan ide menjadi paragraf, menata paragraf menjadi sebuah puisi rakyat . Siswa berproses untuk mencipta puisi rakyat baik secara tulis maupun secara lisan. Secara tertulis siswa menghasilkan tulisan dalam bentuk puisi rakyat . Dalam bentuk lisan, siswa dapat menyajikan puisi rakyat dalam bentuk paparan lisan menggambarkan objek wisata bersamaan dengan penayangan video pemandangan alam. Panduan penilaian untuk self assessment juga disajikan dalam buku siswa untuk mengecek ketercapaian. Pada buku ini tahap ketiga . 98 Buku Guru Kelas VII SMPMTs Bagian unit KD Kegiatan Waktu Bagian D konstruksi Mengamati masalah pada koran media massa Mempertanyakan langkah membuat puisi rakyat dengan mengamati objek tersebut Menggali informasi dari berbagai sumber langkah menulis puisi rakyat Latihan menyusun puisi rakyat berdasarkan objek yang ditentukan dipilih siswa dengan langkah yang ditemukan Menyajikan dalam bentuk musikalisasi syair gurindam 6 jp Mengamati contoh judul dan kerangka puisi rakyat deskripsi Latihan Membuat judul dan merancang kerangka puisi rakyat Menggali informasi Menacari data dari objek yang dipilih Mendata kata kunci Menalar Merangkai kata-kata kunci menjadi puis rakyat mencipta mengomunikaskan Mengamati contoh kesalahan pengembangan deskripsi isik dan perbaikannya Menanya Menggali informasi Menemukan kesalahan dari puisi rakyat yang ditulis Memperbaiki 99 Bahasa Indonesia Catatan Pada tiap akhir pelajaran siswa diwajibkan membaca puisi rakyat gurindam, syair, pantun minimal satu buah. Hasil bacaanmu tuangkan pada jurnal harian kamu membaca. Kamu bisa mencatatkan jam kamu membaca secara jujur. Jurnal membaca dicontohkan berikut. JURNAL MEMBACA Judul Buku Pengarang Terbitan Waktu baca tanggal ................ sampai ..................... Tanggal baca Ringkasan Isi Komentar 100 Buku Guru Kelas VII SMPMTs Instrumen Penilaian Menulis Pantun Hal yang dinilai 4 3 2 1 • Tema berkaitan dengan hal-hal yang positif • Tema sesuai dengan yang ditentukan • Isi sampiran pantun tidak mencontoh yang pernah ada • Pola pengembangan larik tidak mencontoh yang ada bobot 1 Bagian sampiran pantun • Rima silang pada larik 1 dan 2 • Isi kalimat dalam sampiran logis • Struktur kalimat sesuai dengan kaidah • Tidak berkaitan langsung dengan isi pantun bobot 2 Bagian isi pantun • Rima silang pada larik 3 dan 4 • Isi kalimat logis • Struktur kalimat sesuai dengan kaidah • Tidak berkaitan langsung dengan isi sampiran bobot 2 Penskoran 4= jika terdapat semua unsur 3= jika terdapat 3 unsur 2= jika terdapat 2 unsur 1= jika terdapat 1 unsur Skor akhir = Skor yang diperoleh x 100 Dibagi Skor Maksimal 101 Bahasa Indonesia Instrumen Penilaian Musikalisasi Syair dan Gurindam Hal yang dinilai 4 3 2 1 • Pilihan nada irama sesuai dengan isi syair pantun • Nada diciptakan secara orisinal mengadaptasi • Penampilan tim dalam melakukan musikalisasi • Volume suara memadai bobot 1 Penskoran 4= jika terdapat semua unsur 3= jika terdapat 3 unsur 2= jika terdapat 2 unsur 1= jika terdapat 1 unsur Skor akhir = Skor yang diperoleh x 100 Dibagi Skor Maksimal Releksi Perasaan • Pengalaman apa yang kamu dapatkan dalam proses pembelajaran hari ini? • Tulislah kesulitan yang kamu hadapi dalam membaca dan mencipta teks deskripsi. Sebutkan upaya apa yang bisa ditempuh untuk mengatasi kesulitanmu • Nilai-nilai kehidupan apa yang bisa kamu petik dalam proses pembelajaran hari ini • Berikan tanda centang  pada simbol di bawah ini yang paling mewakili perasaanmu setalah proses pembelajaran hari ini 102 Buku Guru Kelas VII SMPMTs Bahasa Indonesia Penghela Pengetahuan, Pendorong Kearifan, Perajut Persatua n “ ” 103 Bahasa Indonesia Bab CERITA FABEL CERITA MORAL 6 Mengapresiasi dan Mengkreasikan Fabel 1 Kompetensi Inti KI dan Kompetensi Dasar KD KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli toleransi, gotong royong, santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4 Memahami pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret menggunakan, mengurai, merangkai, memodiikasi, dan membuat dan ranah abstrak menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandangteori. KOMPETENSI DASAR KI 3 KOMPETENSI DASAR KI 4 Mengidentiikasi informasi kabar, keperluan, permintaan, danatau permohonan dari surat pribadi dan surat dinas yang dibaca dan didengar. Menyimpulkan isi kabar, keperluan, permintaan, danatau permohonan surat pribadi dan surat dinas yang dibaca atau diperdengarkan. Menelaah unsur-unsur dan kebahasaan dari surat pribadi dan surat dinas yang dibaca dan didengar. Menulis surat pribadi dan dinas untuk kepentingan resmi dengan memperhatikan struktur teks, kebahasaan, dan isi. 104 Buku Guru Kelas VII SMPMTs 2 Indikator Indikator yang akan dicapai pada tiap bagian dicontohkan berikut. dapat dibuat indikator lain Bagian A Mengidentiikasi informasi tentang fabel legenda daerah setempat yang dibaca dan didengar. Indikator • menyimpulkan ciri unsur cerita fabel pada teks yang dibacadidengar. • Mendatar katakalimat sebagai ciri cerita fabel pada teks yang dibaca didengar. Bagian B Menceritakan kembali isi fabel legenda daerah setempat Indikator • Mengurutkan isi cerita fabel • Menceritakan kembali isi fabel secara lisan Bagian C Menelaah struktur dan kebahasaan fabel legenda daerah setempat yang dibaca dan didengar.
Pujanggalama merupakan bentuk pengklasifikasian karya sastra di Indonesia yang dihasilkan sebelum abad ke-20. Pada masa ini karya satra di dominasi oleh syair, pantun, gurindam dan hikayat.Di Nusantara, budaya Melayu klasik dengan pengaruh Islam yang kuat meliputi sebagian besar negara pantai Sumatera dan Semenanjung Malaya.
Kategori Bahasa Indonesia – Menelaah Beragam Pola Pengembangan Pantunkelas SMP VII pembahasan pantun 1 Buanglah sampah pada tempatnya,Jangan membuang di tengah jalan; Kalau kita tidak mau bertanya,Tidak bisa mencapai semuaharapan pantun 2Penghasil batik di Yogyakarta,Penghasil ulos Sumatera Utara;Kalau kamu memiliki cita-cita, Hendaklah mau sedikit sengsara. – Struktur penyajian pantun = dua larik sampiran dandua larik isi pantun. – Dua larik pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik three dan4. – Makna atau isi pada larik 1 dan 2 dengan larik 3 danfour tidak berhubungan. – Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, pantun larik one dan larik 2menggunakan grandalimat perintah. – Larik 1 dan larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri. – Larik 3 dan 4 merupakan kalimat saran dengan polahubungan syarat kalau, pada larik 3 dan larik 4 merupakan hasil . – Larik 3 dan four merupakan satu kalimat majemuk pantun 3 Membeli buku di daerah pecinan Membeli buku lebih dari satu Janganlah menunda pekerjaan Hindari menyia-nyiakan waktu– Struktur penyajian pantun = dua larik sampiran dan dua larik isi pantun.– Dua larik pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik iii dan 4.– Makna atau isi pada larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak berhubungan.– Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, pantun larik 1 dan larik 2 menggunakan kalimat perintah.– Larik 1 dan larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri.– Larik 3 dan four merupakan kalimat LARANGAN dengan pola hubungan sebab JANGANLAH, pada larik 3 dan larik four merupakan hasil .– Larik 3 dan 4 merupakan satu kalimat majemuk pantun 4Beli masi ke tempat Mbak LuluBeli pensil ke toko Cak MamatSebaiknya kau pikir dahulu Demi keputusan yang tepat– Struktur penyajian pantun = dua larik sampiran dan dua larik isi pantun.– Dua larik pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik three dan 4.– Makna atau isi pada larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak berhubungan.– Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, pantun larik i dan larik two menggunakan kalimat perintah.– Larik 1 dan larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri.– Larik 3 dan 4 merupakan kalimat SARAN dengan pola hubungan syarat SEBAIKNYA, pada larik 3 dan larik 4 merupakan hasil .– Larik 3 dan 4 merupakan satu kalimat majemuk pantun vDi Bengkulu tumbuh bunga raflesiaBunga unik tanpa duriAlangkah indahnya alam Indonesia Marilah kita jaga agar lestari – Struktur penyajian pantun = dua larik sampiran dan dua larik isi pantun.– Dua larik pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan 4.– Makna atau isi pada larik one dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak berhubungan.– Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, pantun larik 1 dan larik 2 menggunakan kalimat perintah.– Larik i dan larik two merupakan kalimat berdiri sendiri.– Larik 3 dan iv merupakan kalimat SERU dengan pola hubungan ajakan MARILAH, pada larik 3 dan larik 4 merupakan hasil .– Larik iii dan iv merupakan satu kalimat majemuk pantun 6Fatamorgana ternyata semuNamun indahnya tiada terkiraPatuhilah selalu nasihat ibumuAgar hidupmu tidak sengsara – Struktur penyajian pantun = dua larik sampiran dan dua larik isi pantun.– Dua larik pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan 4.– Makna atau isi pada larik ane dan ii dengan larik 3 dan 4 tidak berhubungan.– Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, pantun larik 1 dan larik 2 menggunakan kalimat perintah.– Larik 1 dan larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri.– Larik 3 dan iv merupakan kalimat SARAN dengan pola hubungan tujuan AGAR, pada larik 3 dan larik 4 merupakan hasil .– Larik 3 dan 4 merupakan satu kalimat majemuk
SemuaAnak Kreatif dan Berbakat! Pendidikan Anak Anak kreatif dapat memecahkan berbagai persoalan yang dihadapinya dengan cara yang efektif, tidak takut melakukan kesalahan, mau berusaha dan mangambil risiko hingga mendapatkan ide yang inovatif. Orangtua dan guru harus mampu menciptakan iklim yang menunjang dan mendorong anak merasa tertantang untuk berkreasi.
180 Kelas VII SMPMTs 2. Menelaah Struktur Pantun Bacalah pantun berikut Ambillah kapas menjadi benang Ambillah benang menjadi kain Kalau kamu ingin dikenang Berbuat baiklah dengan orang lain Contoh telaah Struktur penyajian pantun dua larik sampiran dan dua larik isi pantun. Dua larik pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan 4. Maknaisi pada larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak berhubungan. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, pantun larik 1 dan larik 2 menggunakan kalimat perintah. Larik satu dan larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri. Larik 3 dan 4 merupakan kalimat saran dengan pola hubungan syarat kalau, pada larik 3 dan larik 4 merupakan hasil . Larik 3 dan 4 merupakan satu kalimat majemuk. Kegiatan Berhitunglah 1 sampai 6 Tiap siswa menelaah pantun sesuai dengan nomor yang diterima Lakukan seperti yang dicontohkan 3. Menelaah Struktur dan Bahasa Gurindam Bacalah gurindam berikut Apabila kelakuan baik berbudi Hidup menjadi indah tak akan merugi Dengan orang tua jangan pernah melawan Kalau tidak mau hidup berantakan Jagalah hati jagalah lisan Agar kau tidak hidup dalam penyesalan Sayangilah orang tua dengan sepenuh hati Itulah cara menunjukan bakti 181 Bahasa Indonesia Belajar janganlah ditunda-tunda Karena kamu tidak akan kembali muda Jika kamu terus menunda Hilanglah sudah kesempatan berharga Masa lalu biarlah berlalu Masa depan teruslah kau pacu Lestarikan alam kita sebelum alam menjadi murka Belajarlah demi masa depan Untuk mencapai semua harapan Apabila mata terjaga Hilanglah semua dahaga Apabila mulut terkunci rapat Hilanglah semua bentuk maksiat Apabila tangan tidak terikat rapat Hilanglah semua akal sehat Jika hendak menggapai cita-cita Bekerjalah lebih dari rata-rata Jika hendak hidup bahagia Jangan penah melakukan perbuatan sia-sia Barang siapa tidak takut tuhan Hidupnya tidak akan bertahan Apabila dengki sudah merasuki hati Tak akan pernah hilang hingga nanti Apabila hidup selalu berbuat baik Tanda dirinya berhati cantik
berbentukpantun dan lagu (pantun yang dinyanyikan) karena . Kapatu. masyarakat . Bima hadir bersamaan dengan lagu masyarakat Bima. Hal ini dikarenakan puisi adalah bentuk pemikiran yang bersifat musikal. Penyair dalam menciptakan puisi memikirkan bunyi yang merdu seperti musik dalam puisinya, kata-kata disusun Pada kesempatan hari ini, saya akan memberikan sedikit pembahasan mengenai cara menelaah struktur dan kebahasaan pada puisi yang sudah kita ketahui, terdapat tiga jenis puisi rakyat puisi lama, yaitu pantun, gurindam, dan syair. Ketiganya memiliki pola dan kebahasan yang tentu saja struktur puisi rakyat serta kaidah kebahasaannya memang gampang-gampang susah. Apalagi kamu diharuskan menuliskan laporan hasil telaahmu melalui kalimat-kalimat yang ditulis pada buku. Wah, susah mikirin kata-katanya!Namun tenang saja, pada tulisan kali ini kita akan sama-sama mempelajari bagaimana sih, memahami isi struktur dan kaidah kebahasaan puisi yang ada pada puisi rakyat beserta contoh hasil telaahnya. Jenis Kalimat Pada Puisi RakyatKunci mudah agar bisa menelaah struktur dan kebahasaan pada pantun, gurindam, dan syair, adalah dengan mengetahui terlebih dahulu jenis kalimat yang ada pada puisi lima jenis kalimat yang sering digunakan pada puisi rakyat, yaitu kalimat perintah, kalimat saran, kalimat ajakan, kalimat seru dan kalimat larangan. Berikut penjelasan Kalimat PerintahKalimat perintah merupakan kalimat yang isinya bermaksud untuk menyuruh atau yang sering kita dengar adalah kalimatBuanglah sampah pada tempatnya2. Kalimat SaranKalimat saran adalah kalimat yang berisi sebuah masukan kepada orang lain, untuk kebaikan orang tersebut. Biasanya diawali dengan kata sebaiknya, seyogyanya, seharusnya, dan kata-kata kalimatSebaiknya berpikirlah dahuluSebelum melakukan sesuatu3. Kalimat AjakanKalimat ajakan adalah kalimat yang isinya mengajak seseorang untuk melakukan sesuatu. Biasanya diawali dengan kata ayo, mari, dan kalimatMari jaga kebersihan sekolahAyo berburu ubur-ubur4. Kalimat SeruKalimat seru ini adalah kalimat yang mengungkap rasa di dalam hati, seperti kagum, senang, sedih, heran dan sebagainya. Biasanya diawali dengan kata alangkah, betapa, sungguh, bukan main, dan kalimatBetapa cantiknya bunga di desa iniSampai lupa jalan untuk pergi5. Kalimat LaranganKalimat larangan adalah kalimat yang berisi larangan supaya tidak melakukan sesuatu. Biasanya diawali dengan kata jangan, hindari, tidak boleh, dan kalimatJangan egois dengan hanya mementingkan dirimu sendiriSelain kelima jenis kalimat tadi, terdapat pula kalimat tunggal serta kalimat majemuk yang sering digunakan pada puisi rakyat. Bisa muncul salah satunya, ataupun juga keduanya dalam satu karya puisi lama. Mari kita pahami terlebih dahulu supaya tidak pusing, ygy!Kalimat TunggalKalimat tunggal merupakan kalimat yang memiliki satu unsur subjek dan predikat. Sering juga disebut kalimat sederhana atau simpleks, yaitu hanya memiliki satu predikat atau klausa kalimatRima peringkat satu di kelasnyaRima sebagai subjekPeringkat satu sebagai predikatKalimat MajemukSingkatnya, kalimat majemuk merupakan kalimat yang memiliki dua pola kalimat atau lebih. Kalimat ini biasanya juga ditandai dengan adanya kata penghubung untuk memperjelas kalimatJadilah pemuda yang berguna untuk masyarakat, agar hidup tak semakin melaratPemuda sebagai subjekYang berguna sebagai predikatAgar sebagai kata penghubung dua kalimatHidup sebagai subjekTak semakin melarat sebagai predikatKalimat majemuk sendiri dapat dibagi kembali kedalam dua jenis, yakni majemuk setara dan majemuk setara terdiri atas klausa-klausa atau kalimat-kalimat yang memiliki hubungan setara. Konjungsi yang sering digunakan ialah dan, tetapi, sedangkan, atau, kemudian, lalu, dan kalimatTuhan Maha Pengasih dan Maha PenyayangTuhan Maha Pengasih, serta Tuhan Maha Penyayang adalah kalimat yang memiliki hubungan setara. Sehingga jika dua kalimat digabungkan, tidak akan mengubah majemuk bertingkat terdiri anak kalimat yang bergantung pada kalimat lain, serta induk kalimat yang tidak bergantung pada kalimat lain. Majemuk jenis ini biasanya ditandai dengan konjungsi agar, meskipun, karena, apabila, sebab, ketika, dan kalimatBerbaktilah pada orang tua, supaya hidupmu tidak sengsaraKalimat hidupmu tidak sengsara merupakan anak kalimat, kalimat berbaktilah pada orang tua adalah induk kalimat. Jika dua kalimat dipisah, maka maknanya tidak akan terhubung sama Penghubung yang Sering Digunakan pada Puisi RakyatSetelah memahami jenis kalimat pada puisi rakyat, kamu juga perlu tahu dulu kata penghubung yang sering muncul pada karya puisi penghubung bisa juga disebut sebagai konjungsi. Kata hubung digunakan untuk menghubungkan antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat. Terdapat empat jenis kata penghubung yang sering muncul pada pantun, gurindam, maupun syair, yaitu1. Kata Penghubung TujuanKata hubung ini digunakan untuk menjelaskan maksud dan tujuan suatu tindakan atau acara. Ditandai dengan kata supaya, untuk, agar, atau kalimatSupaya tidak bau badanHendaknya kita mandi2. Kata Penghubung SebabKata penghubung ini menjelaskan suatu kejadian atau tindakan terjadi karena sebab tertentu. Ditandai dengan kata sebab, oleh karena itu, karena, sebab kalimatSebab gagal menjaga perasaan orang lain3. Kata Penghubung AkibatKonjungsi kata hubung akibat, menjelaskan bahwa suatu peristiwa atau tindakan yang terjadi muncul karena sebab peristiwa lain. Ditandai dengan kata sehingga, sampai, dan kalimatAkibatnya banyak yang membenci kita4. Kata Penghubung SyaratKata hubung syarat menjelaskan bahwa suatu hal bisa terpenuhi jika syarat yang sudah diberikan, sudah terpenuhi atau dijalankan. Ditandai dengan kata jika, jikalau, apabila, asalkan, kalau, bilamana, dan kalimatJika impianmu ingin tercapaiBangunlah dan lakukan sesuatuSelain itu, agar menelaah struktur dan kebahasaan puisi rakyat semakin mudah, kita juga harus memahami kembali ciri-ciri pantun, syair dan gurindam. Masih ingat, kan? Coba ingat-ingat memahami jenis kalimat dan kata penghubung yang sering digunakan pada puisi rakyat, maka saatnya kita membedah isi struktur dan kebahasaan pada pantun, gurindam dan syair. Tentunya saya akan menyertakan contoh-contohnya agar semakin Beragam Pola Pengembangan PantunDalam menelaah pola pengembangan pantun, kita bisa menuliskan beberapa info dasar ciri-ciri pantun seperti ada berapa suku kata pada tiap larik atau baris, rima akhirnya apa a-a-a-a atau a-b-a-b, apakah sampiran dan isi memiliki hubungan, dan itu, kamu juga bisa menambahkan jenis kalimat dan kata hubung seperti apa yang digunakan pada pantun yang akan di telaah isinya. Apakah memiliki tanda kalimat perintah, saran, konjungsi sebab, atau sebagainya. Tulislah secara terperinci agar hasil pekerjaanmu dapat dipahami contoh, saya akan menelaah pantun yang saya buat sendiri di bawah ini. Simak baik-baik!Bersih-bersih di dalam kelasDi dalam kelas ada Bu TariJangan jadi anak pemalasAgar tak sesal kemudian hariTelaah pantunPantun di atas memiliki pola dua larik sampiran, dan dua larik isi. Makna pada larik pertama dan kedua tidak memiliki hubungan dengan larik ketiga dan keempat. Jumlah suku pada masing-masing larik ialah sembilan pada larik pertama, sepuluh pada larik kedua, sembilan pada larik ketiga, dan sebelas pada larik keempat. Pantun tersebut memiliki rima a-b-a-b, dengan jenis rima dari jenis kalimat yang digunakan, larik 3 dan 4 merupakan kalimat larangan dengan pola penghubung tujuan agar…. Larik 3 merupakan larangan agar tidak terjadi sesuatu yang dijelaskan pada larik Struktur dan Bahasa GurindamPada buku siswa pelajaran Bahasa Indonesia kelas 7 halaman 180-181, terdapat beberapa contoh gurindam yang bisa kamu baca. Di sini, saya hanya akan menelaah satu saja, yakni gurindam yang berbunyiSayangilah orang tua dengan sepenuh hatiItulah cara menunjukan baktiTelaah GurindamStruktur penyajian gurindam pada dua larik di atas merupakan isi yang saling berhubungan. Larik pertama merupakan kalimat perintah agar terjadinya keadaan pada larik kedua. Baris 1 dan 2 gurindam memiliki tiga belas suku kata, dengan pola rima a-a serta jenis rima dari jenis kalimat yang digunakan, gurindam tersebut menggunakan kalimat perintah sayangilah….Menelaah Struktur dan Aspek Kebahasaan Pada SyairSama halnya dengan gurindam di atas, saya akan menggunakan contoh syair yang terdapat pada buku Bahasa Indonesia kelas 7 halaman 182. Berikut potongan syairnyaWahai muda, kenali dirimuIalah perahu tamsil hidupmuTiadalah berapa lama hidupmuKe akhirat jua kekal hidupmuTelaah syairStruktur penyajian syair tersebut terdiri dari 4 baris. Keempat baris tersebut merupakan isi yang berhubungan dengan bait-bait yang lain. Pola rima yang digunakan pada bait syair tersebut adalah a-a-a-a, dengan jenis rima utuh. Larik pertama berjumlah 10 suku kata, larik kedua 11 suku kata, larik ketiga 12 suku kata, dan larik keempat 11 suku dari jenis kalimatnya, potongan bait syair tersebut memiliki kalimat perintah kenali…. Baris pertama merupakan kalimat perintah yang diibaratkan pada baris kedua. Secara bahasa, syair tersebut menggunakan bahasa yang lugas namun mengunakan kata kiasan yang sangat mendalam sudah paham belum? Apakah ada struktur dan kebahasaan yang saya lewatkan pada contoh di atas? Silakan telaah struktur dan unsur kebahasaan puisi rakyat sebenarnya sangat mudah. Asalkan kita sudah tahu dulu pola dasar pengembangan pada pantun, gurindam, maupun syair. Kalau sudah di luar kepala apalagi hobi membaca, menelaah puisi lama tak akan susah. Jadi, yuk, semangat lagi belajarnya!Sekian dulu untuk materi menelaah struktur dan kebahasaan pada puisi rakyat. Jika ada yang ingin ditanyakan, boleh berkomentar di bawah. Saya akan sangat senang menjawabnya. Sampai jumpa pada pertemuan selanjutnya. Bye! d (1) Itulah tadi kumpulan soal teks LHO pilihan ganda dan jawabannya. Bagi Anda yang ingin mengetahui contoh soal teks lainnya bisa membaca contoh soal teks eksposisi beserta jawabannya. Demikianlah artikel tentang 50 contoh soal bahasa Indonesia pilihan ganda tentang teks laporan hasil observasi dan jawabannya. Origin is unreachable Error code 523 2023-06-15 222123 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d7e34306dcd0b6c • Your IP • Performance & security by Cloudflare mengamati beragam pantun • mempertanyakan struktur umum pantun persamaan dan perbedaan pantun • menggali informasi membaca contoh telaah • beragam pola pengembangan (dari buku siswa atau sumber lain) • mengelompokkan pantun dari segi pola penyajian kalimat menjadi larik-larik pantun • latihan membuat telaah pola penyajian berdasarkan menelaah beragam pola pengembangan pantun1. menelaah beragam pola pengembangan pantun2. Menelaah Beragam Pola Pengembangan Pantun3. Menelaah beragam pola pengembangan pantun4. menelaah beragam pola pengembangan pantun 5. Menelaah beragam pola pengembangan pantun Tolong di jawab Pliiiiiiisss6. menelaah beragam pola pengembangan pantun7. Jelaskan struktur teks yang digunakan untuk menelaah beragam pola pengembangan pantun​8. Cara menelaah beragam pola pengembangan pantun9. Apa isi dari menelaah beragam pola pengembangan pantun,gurindam,dan syair? Jawabannya semuanya ya.. 10. Menelaah beragam pola pengembangan pantun pola 611. Menelaah beragam pola pengembangan pantun Tolong di jawab Pliiiiiiisss12. Menelaah Beragam Pola Pengembangan Pantun13. Menelaah beragam pola pengembangan pantun dan kebahasaannya14. menelaah beragam pola pengembangan pantun pola 4 15. Menelaah beragam pola pengembangan pantunPola 5 1. menelaah beragam pola pengembangan pantun Pantun biasanya menggunakan pola a a a a, a b a b, dan a a b b. Pantun terdiri dari 2 bagian yaitu sampiran dan isi. 2. Menelaah Beragam Pola Pengembangan Pantun Caranya menjawab seperti ini contohnyapantun pola penyajian pantun dua larik sampiran dua larik larik larik pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi 3 dan pada larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak tersebut menggunakan rima a-a-a-a bukan 1 dan 2 merupakan kalimat berdiri 3 dan 4 merupakan kalimat saran dengan pola hubungan syarat kalau,pada larik 3 dan 4 merupakan 3 dan 4 merupakan satu kalimat majemuk 3. Menelaah beragam pola pengembangan pantun 1. Menelaah Beragam Pola Pengembangan PantunBacalah pantun berikut Pola 1Buanglah sampah pada tempatnya, Jangan membuang di tengah jalan;Kalau kita tidak mau bertanya, Tidak bisa mencapai semuaharapan. Pola 2Penghasil batik di Yogyakarta, Penghasil ulos Sumatera Utara;Kalau kamu memiliki cita-cita, Hendaklah mau sedikit 3 Membeli buku di daerah pecinanMembeli buku lebih dari satu Janganlah menunda pekerjaanHindari menyia-nyiakan waktu Pola 4Beli masi ke tempat Mbak Lulu Beli pensil ke toko Cak MamatSebaiknya kau pikir dahulu Demi keputusan yang tepatPola15 Di Bengkulu tumbuh bunga ralesiaBunga unik tanpa duri Alangkah indahnya alam IndonesiaMarilah kita jaga agar lestari Pola 6Fatamorgana ternyata semu Namun indahnya tiada terkira 4. menelaah beragam pola pengembangan pantun Menelaah beragam pola pengembangan pantun yaituPantun 1Buanglah sampah pada tempatnya, Jangan membuang di tengah jalan;Kalau kita tidak mau bertanya,Tidak bisa mencapai semua harapanStruktur penyajian pantun adalah dua larik sampiran dan dua larik isi larik pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan 4. Makna atau isi pada larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak dari jenis kalimat yang digunakan, pantun larik 1 dan larik 2 menggunakan kalimat perintah jangan. Larik 1 dan larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri. Larik 3 dan 4 merupakan kalimat saran dengan pola hubungan syarat kalau, pada larik 3 dan larik 4 merupakan hasil. Larik 3 dan 4 merupakan satu kalimat majemukPantun 2Penghasil batik di Yogyakarta,Penghasil ulos Sumatera Utara;Kalau kamu memiliki cita-cita,Hendaklah mau sedikit penyajian pantun adalah dua larik sampiran dan dua larik isi larik pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan 4. Makna atau isi pada larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak dari jenis kalimat yang digunakan, pantun larik 1 dan larik 2 menggunakan kalimat berita. Larik 1 dan larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri. Larik 3 dan 4 merupakan kalimat saran dengan pola hubungan syarat kalau, pada larik 3 dan larik 4 merupakan 3 dan 4 merupakan satu kalimat majemukPantun 3Membeli buku di daerah pecinan Membeli buku lebih dari satu Janganlah menunda pekerjaanHindari menyia-nyiakan waktuStruktur penyajian pantun adalah dua larik sampiran dan dua larik isi larik pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan 4. Makna atau isi pada larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak dari jenis kalimat yang digunakan, pantun larik 1 dan larik 2 menggunakan kalimat perintah janganlah. Larik 1 dan larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri. Larik 3 dan 4 merupakan kalimat LARANGAN dengan pola hubungan sebab JANGANLAH, pada larik 3 dan larik 4 merupakan 3 dan 4 merupakan dua kalimat tunggalPantun 4Beli masi ke tempat Mbak LuluBeli pensil ke toko Cak Mamat Sebaiknya kau pikir dahuluDemi keputusan yang tepatStruktur penyajian pantun adalah dua larik sampiran dan dua larik isi larik pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan 4. Makna atau isi pada larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak dari jenis kalimat yang digunakan, pantun larik 1 dan larik 2 menggunakan kalimat berita Larik 1 dan larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri. Larik 3 dan 4 merupakan kalimat SARAN dengan pola hubungan syarat SEBAIKNYA, pada larik 3 dan larik 4 merupakan 3 dan 4 merupakan dua kalimat tunggalPantun 5Di Bengkulu tumbuh bunga raflesiaBunga unik tanpa duri Alangkah indahnya alam Indonesia Marilah kita jaga agar lestariStruktur penyajian pantun adalah dua larik sampiran dan dua larik isi larik pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan atau isi pada larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak dari jenis kalimat yang digunakan, pantun larik 1 dan larik 2 menggunakan kalimat berita. Larik 1 dan larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri. Larik 3 dan 4 merupakan kalimat SERU dengan pola hubungan ajakan MARILAH, pada larik 3 dan larik 4 merupakan 3 dan 4 merupakan dua kalimat tunggalPantun 6Fatamorgana ternyata semuNamun indahnya tiada terkiraPatuhilah selalu nasihat ibumu Agar hidupmu tidak sengsaraStruktur penyajian pantun adalah dua larik sampiran dan dua larik isi larik pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan 4. Makna atau isi pada larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak dari jenis kalimat yang digunakan, pantun larik 1 dan larik 2 menggunakan kalimat berita. Larik 1 dan larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri. Larik 3 dan 4 merupakan kalimat SARAN dengan pola hubungan tujuan AGAR, pada larik 3 dan larik 4 merupakan 3 dan 4 merupakan satu kalimat majemuk-Detil JawabanKelas VIIPelajaran Bahasa Indonesia Bab Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkreasikan Puisi Rakyat Bab 5Kode kunci Menelaah Beragam Pola Pengembangan Pantun 5. Menelaah beragam pola pengembangan pantun Tolong di jawab Pliiiiiiisss Pelajaran Bahasa Indonesia Kata kunci Puisi rakyat, Menelaah Beragam Pola Pengembangan Pantunkelas SMP VIIKategori Bab V Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkreasikan Puisi RakyatPembahasanpantun 1Buanglah sampah pada tempatnya, Jangan membuang di tengah jalan;Kalau kita tidak mau bertanya,Tidak bisa mencapai semua harapan- Struktur penyajian pantun = dua larik sampiran dan dua larik isi Dua larik pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan 4. - Makna atau isi pada larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, pantun larik 1 dan larik 2 menggunakan kalimat perintah jangan. - Larik 1 dan larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri. - Larik 3 dan 4 merupakan kalimat saran dengan pola hubungan syarat kalau, pada larik 3 dan larik 4 merupakan hasil . - Larik 3 dan 4 merupakan satu kalimat majemukpantun 2Penghasil batik di Yogyakarta,Penghasil ulos Sumatera Utara;Kalau kamu memiliki cita-cita,Hendaklah mau sedikit Struktur penyajian pantun = dua larik sampiran dan dua larik isi Dua larik pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan 4. - Makna atau isi pada larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, pantun larik 1 dan larik 2 menggunakan kalimat berita. - Larik 1 dan larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri. - Larik 3 dan 4 merupakan kalimat saran dengan pola hubungan syarat kalau, pada larik 3 dan larik 4 merupakan hasil . - Larik 3 dan 4 merupakan satu kalimat majemukpantun 3Membeli buku di daerah pecinan Membeli buku lebih dari satu Janganlah menunda pekerjaanHindari menyia-nyiakan waktu- Struktur penyajian pantun = dua larik sampiran dan dua larik isi Dua larik pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan 4. - Makna atau isi pada larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, pantun larik 1 dan larik 2 menggunakan kalimat perintah janganlah. - Larik 1 dan larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri. - Larik 3 dan 4 merupakan kalimat LARANGAN dengan pola hubungan sebab JANGANLAH, pada larik 3 dan larik 4 merupakan hasil . - Larik 3 dan 4 merupakan dua kalimat tunggalpantun 4Beli masi ke tempat Mbak LuluBeli pensil ke toko Cak Mamat Sebaiknya kau pikir dahuluDemi keputusan yang tepat- Struktur penyajian pantun = dua larik sampiran dan dua larik isi Dua larik pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan 4. - Makna atau isi pada larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, pantun larik 1 dan larik 2 menggunakan kalimat berita - Larik 1 dan larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri. - Larik 3 dan 4 merupakan kalimat SARAN dengan pola hubungan syarat SEBAIKNYA, pada larik 3 dan larik 4 merupakan hasil . - Larik 3 dan 4 merupakan dua kalimat tunggalpantun 5Di Bengkulu tumbuh bunga raflesiaBunga unik tanpa duri Alangkah indahnya alam Indonesia Marilah kita jaga agar lestari- Struktur penyajian pantun = dua larik sampiran dan dua larik isi Dua larik pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan 4. - Makna atau isi pada larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, pantun larik 1 dan larik 2 menggunakan kalimat berita. - Larik 1 dan larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri. - Larik 3 dan 4 merupakan kalimat SERU dengan pola hubungan ajakan MARILAH, pada larik 3 dan larik 4 merupakan hasil . - Larik 3 dan 4 merupakan dua kalimat tunggalpantun 6Fatamorgana ternyata semuNamun indahnya tiada terkiraPatuhilah selalu nasihat ibumu Agar hidupmu tidak sengsara- Struktur penyajian pantun = dua larik sampiran dan dua larik isi Dua larik pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan 4. - Makna atau isi pada larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, pantun larik 1 dan larik 2 menggunakan kalimat berita. - Larik 1 dan larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri. - Larik 3 dan 4 merupakan kalimat SARAN dengan pola hubungan tujuan AGAR, pada larik 3 dan larik 4 merupakan hasil . - Larik 3 dan 4 merupakan satu kalimat majemuk 6. menelaah beragam pola pengembangan pantun A-b-a-bNd tau gak sihh 7. Jelaskan struktur teks yang digunakan untuk menelaah beragam pola pengembangan pantun​Jawaban- satu bait terdiri dari 4 baris / satu baris / larik terdiri dari 8-12 suku kata, dengan 2-6 berpola 2 baris pertama sampiran, 2 baris akhir membantu! 8. Cara menelaah beragam pola pengembangan pantun Dengan cara meneliti jenis kalimat,kata penghubung,jenis kalimat majemuk,jumlah larik,dll 9. Apa isi dari menelaah beragam pola pengembangan pantun,gurindam,dan syair? Jawabannya semuanya ya.. ingin tau jawabannya, klik link dibawah ini 10. Menelaah beragam pola pengembangan pantun pola 6 Struktur penyajian larik merupakan sampiran dan dua larik merupakan larik pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi pada larik 3 dan 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak 1 dan 2 merupakan kalimat 1 dan 2 merupakan kalimat berdiri 3,4 merupakan kalimat saran dengan pola hubungan syarat kalau.Larik 3 dan 4 merupakan hasil / 3 dan 4 merupakan kalimat nilai moral yang disampaikan adalah patuhilah selalu nasihat ibumu agar hidupmu tidak sengsara 11. Menelaah beragam pola pengembangan pantun Tolong di jawab Pliiiiiiisss 1. pola a-b-a-b2. pola a-a-a-a3. pola a-a-b-b4. pola a-b-b-a 12. Menelaah Beragam Pola Pengembangan Pantun Ya dengan cara menggunakan bahasa yg tidak berlebihan,menggunakan perasaan, memberi nasihat pendidikan dan agama, sindiran, melepas rindu dan kasih sayang, menyatakan penghargaan\ terima kasih, sosialisasi dan hiburan 13. Menelaah beragam pola pengembangan pantun dan kebahasaannya harus berani dalam bertanya kepada seseorang,jika kita tidak bertanya maka kita akn tersesat atau tidak tau saya membantu *_* 14. menelaah beragam pola pengembangan pantun pola 4 Ciri Khas Pantun adalah berpola a-b-ab, jadi pola pada pantun itu adalah a-b-a-ba-b-a-bsemoga membantuyahhhh 15. Menelaah beragam pola pengembangan pantunPola 5 Maaf saya gak bisa jawab knvrnn.
  • 8fsgoqkqyn.pages.dev/397
  • 8fsgoqkqyn.pages.dev/20
  • 8fsgoqkqyn.pages.dev/371
  • 8fsgoqkqyn.pages.dev/315
  • 8fsgoqkqyn.pages.dev/234
  • 8fsgoqkqyn.pages.dev/369
  • 8fsgoqkqyn.pages.dev/128
  • 8fsgoqkqyn.pages.dev/574
  • menelaah beragam pola pengembangan pantun